Garasi media – Menjelajahi wisata sejarah di Bogor memang tidak ada habisnya. Jejaknya selalu terekam di berbagai daerah di Bogor.
Kali ini menjadi saksi dan jejak sejarah Perang Dunia II di Leuwiliang Kabupaten Bogor.
Baca Juga: SD GAS Bina Insani Kota Bogor, Ajang Penyaluran Potensi Mahasiswa
Wisata sejarah ini terekam dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @pinotjhonny. Anda juga dapat melihat memvisualisasikan bukti sejarahnya.
Paman Johny -panggilannya- juga menjelaskan beberapa catatan sejarah peninggalan Perang Dunia II.
Kisah Prasasti Jepang sebagai Wisata Sejarah di Bogor
Di tengah gelombang kekerasan di Selat Sunda, saat pasukan Jepang dan Sekutu menenggelamkan kapal perang dalam pertempuran sengit, Jepang berhasil mendarat di Merak pada 28 Februari 1942.
Sesampainya di Serang, para pendekar gagah berani Dai Nippon tersebar di daerah tersebut.
Sebagian melancarkan serangan ke Batavia melalui Tangerang, sedangkan sisanya melintasi Rangkasbitung, Jasinga, hingga Bogor untuk mencapai tujuan akhir di Bandung.
Menghadapi Perlawanan Sengit
Dalam upaya melindungi tentara Belanda (KNIL), Sekutu menghadang gerak maju Jepang di kawasan Leuwiliang dengan menghancurkan jembatan di Sungai Cianten dan menahan bukit yang sekarang menjadi museum Pasir Angin.
Pertempuran berdarah tak terhindarkan, dengan banyak korban di pihak Jepang. Akibatnya pasukan Sekutu terpaksa mundur ke Bogor.
Meninggalkan Jejak Bersejarah
Jembatan di Sungai Cianten yang menjadi sasaran penghancuran Sekutu menjadi salah satu peninggalan sejarah peristiwa ini.
Saat ini, bekas lokasi pertempuran telah diubah menjadi Museum Pasir Angin.
Monumen Pahlawan Perang Jepang merupakan Wisata Sejarah di Bogor
Pada tahun 1999, para veteran perang Jepang dari Batalyon 16 kembali ke Sungai Cianten dan mendirikan monumen untuk mengenang rekan mereka yang meninggal di sana.
Pada Oktober 2021, puluhan orang dari Kedubes Jepang menyaksikan monumen ini dipindahkan ke lokasi baru, meski hanya sedikit bergeser dari lokasi sebelumnya.
Pemindahan ini bertujuan untuk menjaga dan memperbaharui penghormatan terhadap para pahlawan perang yang pernah berjuang disana. ***