Cara mengatasi laptop overheat, penyebab dan ciri-cirinya

Cara mengatasi laptop overheat, penyebab dan ciri-cirinya – Umumnya laptop yang digunakan terus menerus dan berjam-jam akan mengalami overheating. Oleh karena itu, sebagai pemilik, Anda perlu mengetahui cara mengatasi laptop yang terlalu panas. Namun sebelum membahasnya, ada baiknya Anda mengetahui tentang overheating.

Apa itu kepanasan?

Overheating merupakan masalah umum yang sering terjadi pada laptop. Akibatnya, laptop bisa berumur pendek atau rusak. Meski sudah memiliki kipas pendingin dan pengatur sirkulasi udara. Namun, terkadang laptop masih mengalami overheat.

Ciri-ciri laptop overheat mudah terasa. Biasanya bagian bawah laptop terasa panas melebihi batas normal. Jika terjadi kepanasan, laptop akan mati secara otomatis. Laptop memiliki pengaturan sendiri di BIOS yang dapat mematikan laptop untuk melindungi perangkat kerasnya.

Desain laptop cenderung tipis dan ramping, berbeda dengan PC yang besar dan tebal. Jika komputer PC membutuhkan kipas ganda, laptop harus memiliki kipas eksternal.

1. Tanda-tanda laptop kepanasan

Tanda laptop overheat adalah yang paling mudah diamati. Perhatikan perputaran kipas CPU dan GPU, serta suhu yang terasa hangat di bagian luar casing laptop.

Tanda lainnya adalah suara kipas angin yang berputar dan berputar dengan cepat terus menerus. Itu tandanya laptop sedang bekerja keras untuk menurunkan suhu laptop yang terlalu tinggi pada CPU dan GPU.

Selanjutnya, tanda lainnya adalah bagian luar laptop, terutama bagian bawah, akan terasa lebih panas dari biasanya. Gunakan program yang dapat mengukur suhu laptop secara akurat.

Selain tanda-tanda fisik di atas, sistem juga akan terpengaruh. Seperti kinerja laptop menjadi lebih lambat dari biasanya. Lebih buruk lagi, itu akan menyebabkannya membeku, tidak responsif, di layar biru.

2. Penyebab laptop kepanasan

Setiap masalah pasti ada sumbernya. Sama seperti laptop yang terlalu panas. Ketahui penyebabnya agar Anda bisa mengetahui cara mengatasi laptop overheating yang tepat. Apa alasannya? Berikut ulasannya.

3. Penggunaan terlalu lama

Menggunakan laptop dalam durasi yang cukup lama dapat menyebabkan laptop menjadi panas. Selain itu, laptop digunakan untuk multitasking. Jika ingin menggunakan laptop dalam waktu yang lama, Anda perlu menyiapkan beberapa hal.

Seperti memasang cooling pad atau menggunakan laptop di ruangan terbuka dengan sirkulasi udara yang merata. Sehingga dapat menurunkan suhu laptop dan tidak mudah panas.

4. Penempatan laptop kurang tepat

Masih banyak orang yang belum mengetahui cara menggunakan laptop dengan benar. Penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan masalah pada laptop, seperti kepanasan. Pilihan lokasi juga bisa menjadi faktor. Misalnya, menggunakan laptop di tempat tidur.

Meski menyalakan laptop di atas tempat tidur bisa menghambat sirkulasi udara, namun akibatnya adalah overheating. Jika ingin menggunakan laptop dalam keadaan santai, pastikan alas laptop berbahan keras, seperti meja kayu.

5. Kipas tidak berfungsi

Salah satu penyebab laptop panas lainnya adalah kipas tidak bekerja dengan normal. Terkadang laptop berjalan normal, tetapi lama kelamaan melambat, memengaruhi perangkat keras dan kinerja.

Biasanya gejala yang pertama adalah laptop mati atau hang. Oleh karena itu, untuk pencegahan, Anda bisa rutin membersihkan kipas angin dari kotoran dan debu.

6. Pasta termal kering

Letak thermal pastenya ada di atas prosesor. Fungsinya untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh prosesor. Semakin lama Anda menggunakan laptop, maka akan menurunkan kinerjanya.

Biasanya masalah ini terjadi pada laptop yang berumur antara 3 sampai 4 tahun. Cara menggantinya adalah dengan mengganti thermal paste.

7. Ventilasi udara terhalang

Alasan terakhir adalah ventilasi udara laptop tersumbat. Ventilasi adalah jalan masuk dan keluarnya udara yang mengalir dari kipas. Lokasi ventilasi ada di samping, bawah dan depan laptop.

Jika katup tertutup, dapat menyebabkan laptop menjadi panas. Biasanya penyebab ventilasi tertutup adalah debu atau ventilasi tertutup karena bantal atau karpet. Oleh karena itu, bersihkan ventilasi secara rutin dan jangan menggunakan bahan alas laptop yang empuk dan lembut.

Ini adalah beberapa alasan mengapa laptop Anda menjadi panas. Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya, Anda pasti pernah memikirkan cara mengatasi laptop yang overheat. Sehingga laptop tidak mudah rusak atau dapat bertahan lebih lama.

Cara mengatasi laptop overheat

Terkadang laptop menjadi lebih panas atau terlalu panas. Jika tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan penurunan performa, meski umurnya tidak akan lama. Ada beberapa cara mengatasi laptop overheat.

1. Sirkulasi udara

Selanjutnya adalah memperhitungkan sirkulasi udara di ruangan tempat Anda bekerja. Kebanyakan orang Indonesia menggunakan seng untuk atap rumah mereka. Sehingga saat matahari bersinar, suhu udara di dalam rumah juga ikut naik.

Bekerja di dalam ruangan dalam kondisi seperti itu juga bisa mempengaruhi kenaikan suhu laptop lebih cepat. Saat menggunakan laptop di dalam ruangan, buka jendela agar sirkulasi udara merata.

Berbeda jika berada di ruangan ber-AC. Suhu udara di dalam ruangan akan tetap sejuk dan juga bisa menjadi peredam suhu yang cukup efektif pada laptop yang panas.

2. Bersihkan filter dan unit pendingin

Lihat ke dalam laptop. Jika terlihat kotor, bersihkan bagian dalamnya. Jika tidak berani, maka Anda bisa meminta orang lain untuk membuka cover laptop tersebut. Perlu anda ketahui jika laptop sudah dibuka maka garansi akan hilang.

Saat Anda membersihkan heatsink, Anda dapat menambahkan pasta termal ke prosesor. Meski ada beberapa orang yang menggunakan pasta gigi sebagai pengganti thermal paste. Kami merekomendasikan untuk menggunakan yang asli dan membelinya dari bengkel komputer. Tenang saja, harganya cukup murah.

Keuntungan dari pasta termal adalah memindahkan panas dari prosesor ke heatsink dengan cara yang benar.

3. Kurangi aplikasi yang terbuka

Prosesor pada laptop dapat menghasilkan panas yang berlebihan. Prosesor akan bekerja sangat ekstra saat laptop membuka beberapa aplikasi sekaligus. Jika memungkinkan untuk bekerja hanya dengan beberapa aplikasi. Kemudian tutup aplikasi yang tidak perlu.

Banyaknya aplikasi yang terbuka tak hanya bisa membuat prosesor menjadi panas. Tapi itu juga bisa menghabiskan lebih banyak daya.

4. Perhatikan letak laptop

Perlu diperhatikan bahwa letak sirkulasi udara di dalam laptop berada di bagian bawah hingga ke samping. Pengguna portabel harus bisa mendapatkan sirkulasi udara yang lancar. Jangan letakkan laptop di tempat tidur.

Tidak hanya kasur yang berdebu, juga menyebabkan sirkulasi udara laptop terganggu. Seringkali pemilik laptop mengabaikan kebersihan. Ini membuat sirkulasi menjadi kotor. Selain itu, pastikan dudukan laptop juga bersih agar tidak menyumbat filter.

5. Periksa kinerja kipas

Selain hal diatas, ada hal lain yang bisa menyebabkan laptop panas yaitu cooling fan atau kipas laptop tidak bekerja maksimal. Coba rasakan aliran udara pada kipas angin, keadaannya normal atau tidak.

Saat laptop kepanasan, putaran kipas akan meningkat, berdengung keras. Jika ada masalah dengan kipas, segera ganti kipas. Anda juga bisa menambahkan cooling pad sebagai tambahan pendingin eksternal.

6. Pembersihan virus portabel

Prosesor adalah bagian dari laptop yang paling banyak menghasilkan panas. Komponen komputer ini akan bekerja ekstra jika laptop Anda terkena virus dan malware. Oleh karena itu, cobalah untuk melakukan scan. Bersihkan laptop Anda dengan program antivirus.

Ciri-ciri laptop yang terinfeksi virus adalah ketika menemukan program berjalan dengan sumber daya dan CPU yang tidak sesuai. Jika Anda ingin membersihkan virus dan malware, pastikan Anda tidak mengunduh program sembarangan. Juga, aplikasi tersebut berasal dari sumber yang tidak dikenal.

Untuk pengguna laptop dengan Windows 10, mereka sudah memiliki program antivirus bawaan. Aktifkan aplikasi dan pastikan sistem selalu up to date.

Dengan bersihnya laptop dari virus maka dapat bekerja dengan cepat dan kerja prosesor juga lebih mudah. Pasalnya, suhu heatsink menjadi lebih dingin.

7. Menggunakan laptop berpendingin air

Ada satu perangkat di pasaran yang bisa digunakan sebagai pendingin. Namanya sistem pendingin air. Sistem alat ini menggunakan air sebagai pendingin. Ini seperti mesin diesel. Pemilik dapat membeli laptop baru dengan sistem pendingin air.

Jenis pendingin ini sebenarnya terbukti efektif dalam menjaga suhu laptop. Berbeda dengan cara lama yang menggunakan kipas angin biasa. Model pendingin air berfungsi sebagai radiator seperti mesin mobil.

8. Pasta termal

Cara mengatasi laptop overheat selanjutnya adalah dengan mengecek thermal paste. Komponen ini berguna untuk menyalurkan panas dari prosesor ke heatsink. Kemudian didinginkan oleh kipas komputer.

Saat thermal paste bermasalah atau kering, distribusi panas pada prosesor tidak terserap dengan baik oleh heatsink. Ini akan menyebabkan overheating atau panas.

Pastikan untuk membeli pasta termal asli yang tersedia di toko komputer. Tenang saja, harganya cukup murah. Tetapi untuk mengganti pasta termal, Anda perlu membuka kasing komputer.

Ingatlah bahwa saat Anda membuka laptop, garansi juga akan hilang. Selain itu, saat membuka kasing untuk pertama kali, sebaiknya Anda didampingi oleh seseorang yang ahli yang pernah membuka laptop sebelumnya. Sehingga jika terjadi sesuatu dapat segera dilakukan pengecekan.

9. Pantau suhu prosesor dengan aplikasi

Ternyata ada aplikasi yang bisa memantau suhu prosesor. Contohnya adalah aplikasi Real Temp, Speedfan dan sebagainya. Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk memantau suhu prosesor dan mengatur kapan kipas dapat berputar secara optimal.

Hanya dengan menggunakan aplikasi ini Anda dapat memantau suhu prosesor. Waspadai bagaimana aplikasi ini memengaruhi suhu prosesor.

10. Dinginkan laptop sejenak

Salah satu alasan yang paling mungkin untuk laptop Anda memanas adalah karena terlalu lama. oleh karena itu matikan dan dinginkan sejenak agar suhu laptop bisa normal. Jika sudah normal, laptop bisa dihidupkan kembali.

Memberi istirahat sejenak berarti menghentikan aktivitas berat di laptop. Sehingga kipas angin dapat bekerja dengan normal. Berikan beberapa menit. Setelah itu Anda dapat melanjutkan pekerjaan Anda.

11. Aktifkan mode hemat daya

Salah satu cara termudah saat laptop panas adalah dengan segera mengaktifkan mode power saving. Lakukan sambil mengetik, surfing dan aktivitas lainnya.

Mode hemat daya dapat membantu membatasi kinerja CPU yang berfungsi untuk mencegah panas berlebih.

Baca juga:Cara menyembunyikan foto di HP menggunakan aplikasi LockMyPix

12. Menggunakan laptop tanpa baterai

Agar perangkat portable tidak mudah rusak, disarankan untuk mematikan laptop selama 10 hingga 15 menit setiap 2-3 jam penggunaan. Jika Anda menggunakan laptop berjam-jam dalam sehari, Anda harus melepas baterai dan dapat menjalankan laptop menggunakan adaptor AC.

Itulah beberapa cara mengatasi laptop overheat. Selain cara-cara di atas, Anda juga bisa bertanya langsung kepada ahlinya atau tukang reparasi. Jika Anda dapat melakukannya sendiri masalah yang menyebabkan panas berlebih, Anda tidak perlu pergi ke tukang reparasi.