Elon Musk Akan Merilis TruthGPT sebagai Pesaing ChatGPT OpenAI

ChatGPT OpenAI akan mendapatkan pesaing baru lainnya. Kali ini datang dari Elon Musk yang akan merilis TruthGPT sebagai pesaing ChatGPT.

Pria yang masih menjadi CEO Tesla dan SpaceX itu memberi nama perusahaan AI-nya X.AI. Rencana Elon Musk untuk membentuk perusahaan X.AI adalah untuk memperkenalkan pesaing OpenAI dan teknologi kecerdasan buatan Google.

Mengutip perkataan Elon Musk saat diwawancarai Fox News melalui Engadget, Senin (24/44/2023), bos Twitter itu akan menyebut teknologi berbasis AI itu TruthGPT.

Dia berkata, “Tujuan utama perusahaan ini adalah merancang sistem AI untuk mencari kebenaran dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta.”

“Selain itu, X.AI juga bertujuan untuk mengembangkan AI yang lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya,” ujarnya.

Elon Musk sendiri mengaku berpotensi mengalami kerugian besar dalam proses pengembangan perusahaan barunya karena terlambat start dibanding kompetitornya, seperti OpenAI dan Google.

Selain mendirikan perusahaan baru bernama X.AI, keseriusan Elon Musk dalam mengembangkan kecerdasan buatan ditunjukkan dengan kabar bahwa ia telah membeli ribuan GPU.

Tak hanya itu, ia juga mempekerjakan Igor Babuschkin, seorang peneliti dari DeepMind untuk proyek AI di Twitter. Belum diketahui apakah kedua hal tersebut terkait dengan ambisi Elon untuk pengembangan AI.

Namun, dalam laporannya, The Information mencatat bahwa proyek ini masih dalam tahap awal, dan belum ada rencana material untuk mengembangkan produk tertentu.

Di sisi lain, Babuschkin saat itu juga mengatakan kepada media bahwa dirinya belum resmi bergabung dengan proyek AI milik Elon Musk. Keduanya belum memberikan jawaban terkait kabar ini.

Ini bukan perusahaan AI pertama yang terlibat dengan Elon Musk. Pada 2015, ia menjadi salah satu pendiri OpenAI, yang saat ini terkenal sebagai pencipta ChatGPT.

Namun, konflik di belakang layar menyebabkan pemilik Twitter tersebut keluar dari OpenAI pada tahun 2018.

Sebuah laporan dari Semafor mengklaim bahwa Elon mencoba mengambil alih startup tersebut, namun ditolak oleh salah satu pendirinya, Sam Altman yang kini menjadi CEO dan Greg Brockman yang kini menjadi Presiden perusahaan.

Meski begitu, mengutip The Verge, saat mengundurkan diri dari OpenAI, Elon Musk menyebut pengunduran dirinya karena konflik kepentingan dengan pekerjaannya di Tesla.

Popularitas AI dan ChatGPT yang meroket juga belakangan menjadi sasaran kritik Elon Musk. Mengutip Engadget, salah satunya tentang “bahaya AI dilatih untuk ‘bangun’”.

Musk, bersama sejumlah tokoh teknologi, bahkan menandatangani surat yang meminta penghentian sementara “eksperimen AI raksasa”.


Tampilan Posting: 11