Kemeriahan Wisata Budaya Festival Kuluwung di Sukamakmur

Garasi media – Festival Kuluwung atau Meriam Karbit di Sukamakur, Kabupaten Bogor merupakan tradisi yang rutin dilakukan. Tradisi ini dilakukan setelah Lebaran atau Idul Fitri dan bisa menjadi wisata budaya.

Pantauan Garasi media di lokasi, warga berbondong-bondong pada Rabu, 3 Mei 2023. Kemeriahan Festival Kuluwung diwarnai dengan suara dentuman keras mirip bom bertubi-tubi.

Pertarungan kuluwung kali ini diikuti oleh dua desa di Kecamatan Sukamakmur yaitu Desa Sukamulya dan juga Desa Sukamakmur. Ribuan warga juga menyaksikan hiburan rakyat di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor itu.

Kemeriahan kebahagiaan juga terlihat dari tawa lepas yang muncul diselingi adu kuluwung atau meriam yang dilontarkan dari kayu kapuk.

Festival Kuluwung sendiri akan digelar mulai 3 Mei 2023 hingga besok 4 Mei 2023. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak sebelum Indonesia merdeka.

Divisi Seni Budaya Karang Taruna, Kecamatan Sukamakmur, Apep Irsad mengatakan, Festival Kuluwung digelar setiap empat tahun sekali untuk memperingati perayaan Idul Fitri.

“Menurut sejarah yang kami pelajari dari nenek moyang kami di sini, kuluwung sudah ada sejak sebelum kemerdekaan,” kata Apep Irsad kepada Garasi media, Rabu, 3 Mei 2023.

Baca juga: DPRD Minta Pemkab Bogor Anggarkan Festival Kuluwung

Perayaan itu dilakukan selama empat tahun. Hal ini dilakukan agar tidak merusak alam. Hal ini dikarenakan Festival Kuluwung sendiri menggunakan kayu randu atau pohon randu sebagai meriam dalam perayaannya.

“Melihat kondisi alam dan masa produksi pohon randu sekitar 4 tahun, jadi tidak terlalu merusak,” ujarnya.

Festival Kuluwung sudah ada sejak zaman kolonial

Apep mengatakan, meriam karbida ini pernah digunakan sebagai alat tradisional pada masa Perang Dunia Pertama. Kemudian dibawa ke Indonesia oleh Jepang pada masa penjajahan.

Apep mengatakan, dulu aturan lomba ‘Kuluwung Adu’ dilihat dari paling lama karbit dilempar dari meriam. Namun, kata dia, kini masyarakat setempat telah menjadikannya sebagai festival pembuktian wisata budaya di kawasan Sukamakur.

“Dalam aturan sayembara, siapa yang dapat mendengar Kuluwung paling keras dan membunyikan Kuluwung paling lama dianggap sebagai pemenang. Tapi karena sudah jadi festival sekarang sebagai salah satu atraksi budaya di Sukamakmur,” ujarnya kepada Garasi media.

festival kuluwung juga akan ditargetkan masuk dalam Rekor Muri.

Ia mengatakan, untuk saat ini posisi sementara yang memegang rekor adalah Pontianak dengan 150 orang.

“Tahun ini ada lebih dari 100 kuluwung. Di Desa Sukamulya sekitar 60, di Sukamakmur 50,” jelasnya.

Pembuatan Kuluwung biasanya dibuat sepanjang 6 sampai 8 meter dengan lubang persegi di tengah Kuluwung. Lubang kotak tersebut diperuntukkan untuk wadah karbida yang dimasukkan ke Kuluwung.

“Karena ada canting (wadah karbit berbentuk kotak) jadi tempatnya harus rata, otomatis bentuknya kotak,” ujarnya.

Festival Kuluwung berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga matahari terbenam, yang dimulai pada 3 Mei 2023 hingga 4 Mei 2023. (Mutia Dheza Cantika)