Garasi media – Ini adalah salah satu tempat wisata sejarah di Bogor.
Yakni, makam keluarga Van Motman, orang terkaya di Bogor yang terletak di Kampung Pilar, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, yang mirip keraton.
Letaknya di tengah pemukiman Kampung Pilar. Tembok pagar berbentuk U setebal 80 cm mengelilingi bangunan makam utama (mausoleum).
Baca juga: Puluhan Rumah Terkena Banjir Bandang di Leuwisadeng
Berdasarkan penelusuran Garasi media, di lokasi tersebut Anda bisa melihat suasana zaman Belanda menyelimuti Anda saat memasuki kawasan makam.
Terlihat adanya papan tulis yang didalamnya terdapat berbagai informasi terkait Situs Van Motman Moseleum.
Begitu memasuki kawasan makam Garasi media, ia langsung disambut oleh Bah Ucu (73), generasi keempat penjaga makam.
Dengan membuka pagar makam yang terbuat dari kayu. Bah Ucu langsung mengarahkan kami untuk melihat berbagai arsitektur makam.
Di halaman depan menuju bangunan makam, terdapat sejumlah bangunan bata berbentuk persegi panjang dengan ukuran berbeda.
Bangunan bata itu adalah batu nisan anggota keluarga van Motman.
Memasuki bagian dalam bangunan makam utama, Anda akan melihat tembok-tembok yang diplester dicat hitam di dinding bawahnya.
Sedangkan dinding atasnya dicat putih, dan lantainya sendiri terbuat dari marmer Italia pada tahun 1942.
Wisata Sejarah Bogor Van Motman menjadi Cagar Budaya
Sekedar informasi, dahulu Gerrit Willem Casimir van Motman (1773-1821), pendiri keluarga Motman di Jawa, adalah seorang tuan tanah yang memiliki tanah seluas 117 ribu hektar mulai dari Semplak, Ciampea, Dramaga, Jasinga hingga Banten.
Kompleks makam keluarga Van Motman yang terletak di Kampung Pilar Leuwisadeng ini sudah ada sejak tahun 1811.
Ketika Gerrit Willem Casimir van Motman menguburkan putrinya Maria Henrietta.
Mausoleum yang mampu menampung 4 jenazah yang diawetkan ini baru dibangun pada tahun 1921. Sebelumnya, tempat mumi diletakkan memiliki kaca bening.
Kompleks makam ini dirusak oleh tentara Jepang. Mumi-mumi itu dibawa ke Belanda.
Pada tahun 1953, keturunan terakhir Van Motman meninggalkan Indonesia. Makam ini akhirnya ditinggalkan, dan dijarah pada tahun 1974.
Lantai marmer dan batu nisan Italia telah disingkirkan. Makam digali untuk mencari harta berharga mereka.
Sejak tahun 2019, Mausoleum ditetapkan sebagai benda cagar budaya di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. ***
Albin Pandita