Garasimedia – Penetrasi internet di Indonesia tumbuh sebesar 1,17% dibandingkan tahun 2021. Hal ini menandai perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) hari ini memperbarui data profil pengguna internet di Indonesia pada acara Indonesia Internet Launching
Profile 2023. Penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 78,19%, tumbuh 1,17% dibandingkan tahun 2021.
Ini menandai perlambatan, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu
sebelumnya mencapai 3,32%. Peluncuran hasil survei penetrasi Pengguna Internet 2023
diselenggarakan bersamaan dengan peringatan HUT ke-27 APJII, yang menandai komitmen APJII untuk terus mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, menyatakan, “Perlambatan ini menunjukkan perlunya penguatan upaya perluasan akses internet, terutama di daerah-daerah yang masih
tidak terjangkau. Pemerataan akses internet menjadi salah satu kunci sukses mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama ekonomi digital.”
Arif melanjutkan, untuk itu diperlukan sinergi antara pemerintah, penyedia layanan internet dan masyarakat. “Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam percepatan
perluasan dan peningkatan kualitas akses internet di seluruh tanah air,” ujarnya.
Hasil survei Penetrasi Internet Indonesia 2023 dapat diunduh di APJII akan menyelenggarakan Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) 2023
Menanggapi tantangan tersebut, APJII merencanakan sebuah event monumental, yaitu Internet Indonesia
Expo and Summit (IIXS) 2023 yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2023. Acara ini bukan sekedar pameran, melainkan acara yang membuka peluang kolaborasi dan dialog produktif antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri internet di Indonesia, antara lain penyedia layanan, pengguna, dan pemerintah.
Arif menjelaskan, “IIXS 2023 bukan sekedar expo, namun juga summit yang diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan kolaborasi yang efektif dalam mencari solusi terbaik untuk meningkatkan penetrasi internet di Indonesia. Kami berharap melalui acara ini, berbagai pihak
dapat bertukar pikiran dan berbagi ide inovatif untuk memajukan infrastruktur digital di Indonesia.”
Acara ini akan menjadi tempat yang tepat untuk memamerkan teknologi terkini, berbagi ilmu, serta mendiskusikan isu dan tantangan yang dihadapi oleh industri internet di Indonesia. APJII berharap acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi peserta, tetapi juga membuka peluang baru untuk kolaborasi dan inovasi yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya industri internet di Indonesia.
“Kami yakin IIXS 2023 akan menjadi titik balik sejarah digital Indonesia, dan kami mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara ini,” pungkas Arif.
Peningkatan Kesadaran Keamanan Siber
Selain itu, APJII juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keamanan siber. Mengingat pentingnya peran ISP
Sebagai gerbang utama akses internet bagi masyarakat, penting bagi setiap pengguna untuk memahami cara menjaga keamanan dan privasi datanya.
“Kami yakin kerjasama ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keamanan siber,” tambah Arif. “Ini merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terpercaya bagi seluruh pengguna internet di Indonesia.”
Untuk mendukung inisiatif ini, APJII dan BSSN berencana meluncurkan serangkaian program dan kampanye pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat umum dan penyedia layanan internet. Program ini bertujuan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan internet secara aman dan sehat.
“Kami berharap melalui kerjasama ini, kita dapat membentuk masyarakat digital yang cerdas dan bertanggung jawab,” pungkas Arif.